Orang bisa kesetrum karena beberapa faktor, antara lain:
1. Kontak dengan sumber listrik: Kesetrum terjadi ketika tubuh manusia tersentuh oleh sumber listrik yang bertegangan tinggi. Hal ini dapat terjadi saat seseorang menyentuh kabel listrik yang terbuka, peralatan elektronik yang rusak, atau benda lain yang teraliri listrik.
2. Air: Air merupakan konduktor yang baik, sehingga dapat mengalirkan listrik. Jika seseorang tersentuh oleh sumber listrik saat tubuhnya basah, risiko kesetrum akan meningkat.
3. Tanah: Tanah juga dapat menjadi konduktor listrik, terutama jika tanahnya basah. Jika seseorang berdiri di tanah basah saat tersentuh oleh sumber listrik, risiko kesetrum akan meningkat.
4. Cuaca: Cuaca buruk, seperti hujan dan badai petir, dapat meningkatkan risiko kesetrum. Hal ini karena petir dapat menyambar benda-benda di sekitar, seperti pohon, tiang listrik, dan bangunan, dan mengalirkan listrik ke tanah.
5. Kerusakan alat elektronik: Alat elektronik yang rusak dapat bocor dan mengalirkan listrik ke bagian luarnya. Jika seseorang menyentuh alat elektronik yang rusak, ia dapat tersengat listrik.
Gejala kesetrum:
- Rasa sakit dan kesemutan
- Kram otot
- Luka bakar
- Jantung berdebar
- Kesulitan bernapas
- Pingsan
Pertolongan pertama pada orang yang kesetrum:
- Segera matikan sumber listrik.
- Jika orang tersebut masih tersentuh oleh sumber listrik, gunakan benda yang terbuat dari kayu atau plastik untuk memisahkannya.
- Periksa pernapasan dan denyut nadi orang tersebut.
- Jika orang tersebut tidak bernapas, lakukan resusitasi jantung paru (RJP).
- Jika orang tersebut masih bernapas, tetapi denyut nadinya lemah, berikan bantuan pernapasan.
- Segera hubungi ambulans.
Tips untuk mencegah kesetrum:
- Jangan menyentuh kabel listrik yang terbuka.
- Gunakan peralatan elektronik yang aman dan tidak rusak.
- Jangan gunakan peralatan elektronik di tempat yang basah.
- Berhati-hatilah saat cuaca buruk.
- Segera hubungi teknisi jika ada kerusakan pada alat elektronik.
Semoga penjelasan ini membantu!