Bintang bisa bersinar karena adanya reaksi fusi nuklir di inti bintang. Fusi nuklir adalah proses penggabungan dua atom atau lebih menjadi atom yang lebih besar, dan menghasilkan energi dalam jumlah besar. Energi inilah yang membuat bintang bersinar.
Pada inti bintang, terdapat atom-atom hidrogen yang ditekan dan panas. Tekanan dan panas ini menyebabkan atom-atom hidrogen berubah menjadi atom helium, dan melepaskan energi dalam bentuk cahaya dan panas.
Cahaya dari bintang kemudian merambat melalui ruang angkasa dan mencapai Bumi. Jarak antara Bumi dan bintang sangatlah jauh, sehingga cahaya dari bintang memerlukan waktu yang lama untuk mencapai Bumi.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kecerahan bintang:
- Ukuran: Bintang yang lebih besar memiliki lebih banyak bahan bakar untuk fusi nuklir, sehingga lebih terang.
- Suhu: Bintang yang lebih panas lebih terang daripada bintang yang lebih dingin.
- Jarak: Bintang yang lebih dekat ke Bumi terlihat lebih terang daripada bintang yang lebih jauh.
Bintang yang berbeda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna bintang ditentukan oleh suhu permukaannya. Bintang yang lebih panas berwarna biru, sedangkan bintang yang lebih dingin berwarna merah.
Bintang tidak selalu berkelip-kelip. Kelap-kelipnya bintang disebabkan oleh turbulensi di atmosfer bumi. Suasana bumi seperti lensa yang dapat memancarkan cahaya dari bintang. Ketika cahaya dari bintang dibelokkan, bintang terlihat berkelap-kelip.
Semoga penjelasan ini membantu!